Saturday, June 2, 2018

Menunggu

Hari ini H-2 pengumuman resmi untuk diterima atau tidaknya aku pada salah satu perguruaan tinggi di Taiwan, sebenarnya pengumuman ini hanya untuk formalitas, dan aku juga sudah mengetahui ya dosenku sendiri yang menjamin bahwa aku pasti di terima mennjadi mahasiswa di kampus itu.
Tetap saja yang namanya suatu hal yang baru, kalo bisa dibilang si tahapannya gampang-gampang susah si ya ...
Aku bersyukur banget bisa mengenal Pak Donny,beliau itu adalah pembimbing Akademik, penguji Penelitian dan pembimbing tugas akhir untuk perkuliahan di Teknik kimia Unila.
ceritanya agak tidak terarah, tapi aku menuliskan ini semua agar supaya suatu hari ketika aku membuka ini semua dan teringat aku dapat mengingat dengan jelas, sekalipun oirang lain yang membacanya mungkin tidak akan nyambungdengan apa yang aku tuliskan ini.
Memang benar si sedari kelas 2 SMA itu aku inginseklai melanjutkan sekolah tinggi hingga s3 di Jepang, keinginanku seolah sangat kuat aku tuliskan disetiap buku tulisku bahwa aku ingin sekalipun sekolah hingga s3. sekalipun kemampuanku sangat tidak expert.
Masih kusimpan rapat keinginanku hingga, hingga tiba aku masuk disebuah perguruan tinggi Nasional yaitu Unila pada tahun 2011, merasa salah jurusan padasaat itu hidup  dijurusan teknik kimia itu sangat keras, udah aku benci dengan bahasa Inggris malah bukunya gak ada yang bahasa indonesia kan ngeselin, udah gitu senioritasnya sangat kental sekali pada tahun itu.
pas kami masih ospek ada dosen muda yaitu Pak Donny, saat itu auranya  membuatku penasaran dan pada saat itu aku baru mengetahui kalo Bapak itu akan melanjutkan studi ke Taiwan, dalam hatiku aku pinginseperti bapak itu.  Dan ingin sekolah di Taiwan.
Negara tujuanaku yang ingin untuk aku bisa meraih gelar master padahal jepang, tapi entahkenapa pada ssat itu pingin gitu untuk bisa melanjutkan studi ke Taiwan. ya intinya antara Taiwan dan Jepang.
Tapi jujur lo hingga saat ini kalodi tanya mau melanjutkan studi di mana kalo ku jwab di taiwan kok  rasanya malu. padahal tidak ada yang salah dan untukk bisa di terima di sanapun tidak mudah.
Gra-gara dosen pembimbing penelitianku yang seolah dia menganggap bahwa Taiwanitu kurang bagus , sehingga aku seperti tidak bangga gitu akan studi disana. seharusnya aku bersyukur dan berteima kasih sama Allah dan juga para malaikat serta orangtuaku. Merekalah yang membuat aku kuat untuk menjalani hari-hariku.
hingga saat ini aku tidak tahu bagaimana bisa aku melalkukan semua itu.

besok adalah perdana untuk aku presentasi dihadapan user dan para sales engineer lainya,, namun aku merasa aku kurang belajar. aku tidak mood dari hari jumat kemarin serasa  tiba- tiba udah ahri rabu aja.