Saturday, December 10, 2016

Muncak Teropong Laut



Salah satu cara membuang kepenatan dalam rutinitas adalah dengan jelajah alam dengan melihat pemandangan yang indah nan segar menyejukan mata hati dan pikiran. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang selalu ngerjain revisian ngerasa jenuh banget dengan rutinitas sehari-hari.

Akhirnya kami pun memutuskan untuk pergi ke Desa Muncak, yang kami berduapun belum pernah kunjungi. Bermodalkan nekat dan google maps kami pun jalan.  Dengan menempuh jalan sejauh 8,1 km dari kota pusat Bandar Lampung akhirnya kamipun sampai di sana dengan selamat. Sungguh perjalanan yang menyenangakan, melewati berkelok-kelok tikungan tajam dengan pemandangan yang menabjupkan.

hamparan pepohonan nan hijau, udara yang masih terasa begitu segar,  hamparan laut dan kapal-kapalnya juga pulau-pulau kecil serta gunung-gunung yang membuat mata begitu fresh.

sepanjang perjalan begitu indahnya pemadangan pegunungan seperi pada foto di atas.

setibanya kami di tempat ini langsung menikmati pemandangan laut yang begitu menakjubkan.

untuk bisa menikmati pemandangan di sini hanya di tarik biaya parkir Rp.5000,- untuk kendaraan roda dua dan 3000/orang uuntuk bisa foto di spot-spot yang telah disediakan.

karena kami sampai di tempat ini masih begitu pagi, jadi nggak dimintain tarif.


gambar di atas adalah salah satu tempat favorite untuk sepasang kekasih wkkwkkwkwkww
asli ini nulis blog kurang bahan, sangking menikmati tempatnya ampe lupa ambil gambar-gambarnya.
pokoknya kalian yng dateng ke Lampung, wajib deh dateng ke sini.

 oiya, pas kebetulan ambil gambar, ternyata awanya membentuk wajah mirip manusia


Monday, October 31, 2016

SUMMER HOLIDAY di ADELAIDE- AUSTRALIA


Liburan musim panas seperti apa yang paling kamu inginkan??  Apakah bersepedah di kota-kota bersejarah dengan kicauan burung ? melihat perbukitan yang indah? galeri seni dan fosil menakjubkan?  menjelajah pegunungan nan asri? berselancar dengan gulungan ombak?  Tentunya juga menikmati buah-buahan segar langsung dan makanan khas?  Dimana itu semua? Jawabanya sudah pasti ada di Australia Selatan, tepatnya di Adelide.
sumber gambar: google.com

Adelide adalah ibu kota, sekaligus kota terbesar di bagian Selatan-Australia. Kota ini sangat cocok untuk dijadikan tujuan wisata, Terletak diantara perbukitan dan samudra. Adelide adalah kota yang sangat elegan yang terkenal dengan budaya anggur dan kuliner dengan festival  berkelas dunia serta petualangan ekologi yang menakjubkan yang berlangsung saat musim panas tiba ( Desember - Februari).

Hal pertama yang perlu disiapkan saat akan pergi berlibur adalah dokumen perjalanan dan juga akomodasi dan hotel. Sayangnya sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk mengurus itu semua, pergi ke Jakarta, memilih hotel di Australia  dan juga memilih maskapai penerbangan!!! Bagaimana ya?????? Jangan khawatir kerepotan Anda semua dapat teratasi dengan jasa H.I.S. Tours and Travel Indonesia untuk perjalanan menajubkan saat wisata ke Adelide- Australia.  

H.I.S. Tours and Travel Indonesia menyediakan layanan individual  maupun group tour  tujuan perjalanan domestik  maupun internasional  serta berbagai produk guna memudahkan wisatamu. Jika kamu memiliki pertanyaan seputar H.I.S. Tours and Travel Indonesia, atau jika kamu ingin mengetahui update terbaru tentang produk ini, kamu dapat mengunjungi halaman Facebook H.I.S. di sini.  Supaya kamu tidak ketinggalan info keterkaitan dengan H.I.S. jangan lupa like ya...!!!!!

Setelah semua dokumenmu siap, waktunya untuk menjelah Adelidepun dimulai. Apa sajakah yang bisa kamu kunjungi di Adelide???
ini dia listnya:

Hal-hal yang bisa kamu lakukan saat di Adelide:

1. Berenang bersama lumba-lumba liar dan nikmati pesona tepi laut klasik di Glenelg

Anda akan menemukan segala keasikan desa tepi laut dan masih banyak lagi Glenelg yang ramai, yang terletak














Tuesday, October 18, 2016

Saat-saat terberat


Saat-saat terbeart dalam hidup ini. Tahun yang berganti, ujianpun berganti. Cobaan silih berganti yang membuatku seharusnya semakin kuat, namun kurasa semakin terasa berat. Ditimpah kebingungan, dan juga kejenuhan yang semakin menumpuk. Sepertinya aku tengah mengalami depresi. Tahun-tahun tersulit dalam hidup serasa kosong sudah. 2015-2016, tahun yang kukira akan menjadi ujung, ternyata menjadi klimaks dimana aku hanya bisa bersandar dengan-Mu ya Allah.

ku tahu Kau tak mungkin mengujiku lebih dari apa yang Engkau sanggupkan kepadaku. Maka berilah aku kekuatan ya Allah.

Tuesday, October 11, 2016

Cinta yang berakhir Kesendirian

''KAMU''

Sekian kali aku berhadapan pada sebuah rasa, rasa yang begitu menyayat perlahan dan mengubah pada kehampaan hati inilah KESENDIRIANKU.
ini adalah sebuah rasa cinta, yang tak terukur berpa besarnya, 
dinding hatiku telaah runtuh, kerumitan yang tak pernah kumengerti.
teka-teki yang menerka dan tak kutemukan susunan kata.


Kesendirian adalah keintiman dalam sepi. 

AKU seolah-olah ditelan waktu yang kian melambat dan melumat dirimu. Aku mencintai kamu,
kamu perlahan melepaskanku dengan nyata.
kerumitan ini
tak akan terjawab lagi
biarlah berakhir dan membungkam cinta yang ada

Aku Harus sadar Diri




Tak tahu rasanya apa yang harus ku tuliskan lagi tentang kita.Untuk sebuah hal yang sudah selesai. Yang pada akhirnya ku relakan seperti ini. Sekarang aku memilih berhenti pada satu titik tanpa kau lagi. Rasanya teramat berat melepas seseorang yang di ingini. Tetapi toh, kita ini hanya manusia biasa yang hanya bisa berbakti. Meski dalam hati aku terluka berkali-kali.

 Barangkali, ini yang sejak dahulu kau nanti. Aku harus tahu diri untuk tak mengusik mu lagi. Untuk itu aku minta maaf. Barangkali sadar ku terlambat dan melupakan mu sungguh tak bisa cepat. Kita memang hanya kisah yang belum sempat. Yang selesai tanpa pernah punya awal. Kita adalah penikmat rasa yang pekat. Oh sungguh melupakan mu adalah hal berat. Kau bukan sosok sempurna, tetapi itu membuatku merasa. Banyak orang-orang meyakini, kita adalah dua manusia yang tak sepatutnya bersama. Selayaknya kita tak perlu saling tertawa dan saling membuat bahagia. Karena itu kita tidak pernah sempat membuat hubungan ini jelas dan ada. 

Kita adalah ketidakjelasan yang indah. Tanpa perlu ada yang tahu kita terus berbahagia. Tapi pada akhirnya aku menyerah juga. Kau pun seperti lelah. Kita akhirnya memilih untuk berpisah. Bahkan untuk saling mengingat nama sudah tak bisa. Beberapa waktu tanpamu membuatku gelisah, tetapi ternyata bisa juga.Waktu dan jarak yang tak lagi sama membuatku terbiasa. Aku terlalu sibuk untuk melupakan, hingga tidak sengaja mencuri-curi waktu untuk mengingat kita. Aku yakin kau juga tengah sibuk tertawa di luaran sana, berbagi tawa dengan anak manusia yang lainnya. Kalau boleh meminta, masih ingin rasanya menjadi alasan dari bahagiamu itu. Tapi apa boleh dikata, semuanya tak lagi sama. 
Kita masih dalam satu kota tetapi belum pernah saja tertakdirkan bersua tanpa sengaja. Masih sering kuselipkan doa pada Yang Kuasa, tetapi hingga saat ini mungkin belum diijabah. Rasanya juga tak siap berjumpa. Bisa-bisa aku kembali mengungkit luka lama. Jangan khawatir, kau mengenal ku dengan ketangguhan. Aku masih kuat berdiri tanpa kau di sisi. 
Masih bisa berlari dari cinta yang tak kau hargai. Aku juga berterima kasih untuk kedewasaan yang kau ajarkan padaku setiap hari. Terima kasih pula karena pernah mengerti meski sekarang tak lagi. Aku tak inign membenci sama sekali. Untuk dua manusia yang pernah saling berpaut hati untuk apa saling membenci? Bukankah kita terlalu sering bertukar selamat pagi.  
Aku memaafkan diriku sendiri, kuharap kau juga seperti itu. Kau tidak perlu lagi menjawab pertanyaanku yang menumpuk. Diam mu adalah jawaban yang teramat pasti. aku tidak akan lagi menagih janji. Untuk apa lagi ? kau tak perlu tepati untuk seseorang yang tak punya arti. Darimu aku tahu satu hal dalam hidup ini. Untuk sebuah pertanyaan tak perlu berakhir dengan tanda tanya. Begitu pun untuk sebuah jawaban yang tak melulu berakhir dengan sebuah titik. 
Aku hanya ingin mengakui bahwa aku memang pernah sangat mencintai hingga pada akhirnya kusadari,  bahwa aku mungkin sudah terganti atau tak pernah ada sama sekali. Aku tak pernah menghakimi perasaan yang dianggap sebagai kebodohan oleh orang-orang. Seperih apapun, ini kisah yang patut aku syukuri. Kita telah memilih jalan ini.

 Semoga tak ada sesal mengikuti. Sekarang kita masing-masing. Aku akan mengingat UNTUK TIDAK terulang sesalku.. Sekali lagi, untuk kisah yang tak sempat ini. Aku minta maaf dan berterima kasih. Aku akui kita pernah saling menyiakan tetapi tak perlu lagi. Sekarang waktunya meraih mimpi. 



Monday, October 10, 2016

Autumn is coming

 Autumn one of season that really I want, like in this pictureFor those of us fortunate enough to experience all four seasons, autumn is commonly regarded as one of the favorites. Personally, I am in love with fall/autumn and what comes with it. Let's explore the fun activities and notions that come with autumn! 

There is so much about the season of fall, that I just can't fully express how much I love about it. The fact that I can wear a light sweating and not be sweating or freezing is just great ot that my favorite sport is back. everything about this season just makes me happy.

Japan has autumn season so beautiful. There are place like Kyoto, and Tokyo. On November is peak autumn color time in Kyoto. From mid-November onwards, the maple leaves reach their finest shades of red. Kyoto is home many famous and lesser known leaf viewing locations.

Oh my Lord, give me oppotunity in my life to enjoy it.

Thursday, September 1, 2016

Kinetics of Reaction

Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan) dan mekanisme reaksi. Berdasarkan penelitianyang mula – mula dilakukan oleh Wilhelmy terhadap kecepatan inversi sukrosa, ternyata kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi / tekanan zat – zat yang bereaksi. Laju reaksi dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi atau tekanan dari produk atau reaktan terhadap waktu.
Berdasarkan jumlah molekul yang bereaksi, reaksi terdiri atas :
1.       Reaksi unimolekular : hanya 1 mol reaktan yang bereaksi
Contoh :  N2O5  à  N2O4  +  ½ O2
2.       Reaksi bimolekular : ada 2 mol reaktan yang bereaksi
Contoh :  2 HI  à  H2  +  I2
3.       Reaksi termolekular : ada 3 mol reaktan yang bereaksi
Contoh :  2 NO  +  O2  à  2NO2
Berdasarkan banyaknya fasa yang terlibat, reaksi terbagi menjadi :
1.       Reaksi homogen : hanya terdapat satu fasa dalam reaksi (gas atau larutan)
2.       Reaksi heterogen : terdapat lebih dari satu fasa dalam reaksi
Secara kuantitatif, kecepatan reaksi kimia ditentukan oleh orde reaksi, yaitu jumlah dari eksponen konsentrasi pada persamaan kecepatan reaksi.

1 Reaksi Orde Nol
Pada reaksi orde nol, kecepatan reaksi tidak tergantung pada konsentrasi reaktan.
Persamaan laju reaksi orde nol dinyatakan sebagai :
                                                                - dA/dt =  k0                          
                                                                A  - A0  = - k0 . t
                A  = konsentrasi zat pada waktu t
                A0 = konsentrasi zat mula – mula






Reaksi Orde Satu
Pada reaksi prde satu, kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan.
Persamaan laju reaksi orde satu dinyatakan sebagai :
                                                                - dA/dt = k1 [A]
                                                                - dA/(A) = k1 dt
                                                                ln (Ao)/ (A)= k1 (t – t0)
                Bila t = 0  à  A  =  A0
                                                                ln [A]  =  ln [A0]  -  k1 t
                                                                     [A]  =  [A0] e-k1t








 Reaksi Orde Dua








Sunday, August 14, 2016

baru kumenyadari memang tak seharusnya aku bermain dengan hati, karena semua itu hanya akan membuat diri terlkau melupakan diirmu. Awalnya aku hanya bermaindan tak pernah berniat mncintai dengan hati, namun apa yang terjadi aku kini malah terbjebak dan rasanya sulit untuk terlepas sunguh sulit. Kadang bertekad bulatpun, sungguh sulit.  Kini aku menyadari ternyata diriku adalah seseorang yang sulit jatuh cinta, namun ketika aku mampuh untuk jatuh hati sungguh aku sendiri yang terjebak dalam jurang yang jauh, karna ketika sebuah rasa mampuh ku terima malah yang ada aku sulit sekali untuk membunuh rasa yang telah tumbuh.

sungguh kejam dirimu, kau berlari mengejarku disaat kumenerimamu, kaau malah acuhkan aku begitu saja. Entah engkau itu lelaki  macam apa. Akupun tidak pernah tau harus bagaimna aku aku menghakhirinya, sungguh kulelah dengan cinta yang telah tumbuh ini. Kau sering kali mengacuhkan aku.

sekarang aku benar akan membunuh rasaku sejauh apapun itu sulitnya. mudahnya engkau menghapus cinta yang pernah kau tanamkan ini. Aku akan pergi sejauh mungkin, meskipun aku menyadari kenangan yang telah tumbuh dalam hatiku tidak akan begitu aja mati. Sungguh tidak mudah, tapi aku . Hanya butuh wktu untuk bbenar2 mengubah sebuah persaan yakin pasti bisa, Karena aku tidak akan bisa sampai kapanpun menghpus yang telah terjadi.

Sunday, July 17, 2016

SIMPLE PRESENT

Belajar bahasa Inggris itu tidak pernah terlepas dari hal yang bernama Tenses. Setidaknya ada sekitar 16 tenses dalam Bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan kebutuhan kursial bagi setiap kita terutama seorang pelajar, pekerja, pembisnis dll.

1. Simple Present Tense

 (+) Subject + Verb 1 (es/s) + Object
 (-) Subject  + do/does + not + Verb 1 + Object
 (?) Do/ Does + Subject + Verb 1 + object

for Example:
Saya membaca novel setiap hari minggu.
(+) I read novel every sunday
(-) I do not read novel every sunday
(?) Do I read novel ever sunday?

Penggunaan Simple Present Tense:
Simple present tense digunakan untuk menyatakan kegiatan yang di ulang-ulang/ menyatakan kebiasaan sehari-hari.

keterangan waktu yang biasa dipakai adalah:
- always
-usually
-generally
-never
-sometimes
-seldom
-often
- once a day
-once a week

Pengunaan Do/ Does

Do digunakan untuk subject : They, We, You, and I
Does digunakan untuk subject orang ketiga tunggal yaitu She, he, it.

2. Present Continuous Tense

Formulanya

(+) Subject + to be ( am/is/are) + Verb 1 + ing + Object
 (-) Subject  +to be ( am/is/are) + not + Verb 1 +ing+ Object
 (?) to be (am/is/are) + Subject + Verb 1 + ing + object

Example:
Saya belajar bahasa Inggris sekarang
(+) I am learning English now
(-) I'm not learning English now
(?) am I learning English now?

Penggunaan Present Continuos Tense:
Present Continuos Tense digunakan untuk menyatakan peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang.

Keterangan waktu yang biasa digunakan:
- now
-tommorow
- today
-at present
-this evening

3. Present Perfect Tense

 (+) Subject + have/has + Verb III + Object
 (-) Subject  + have/has + not + Verb III + Object
 (?) Have/has + Subject + Verb III + object

Example:
Saya telah membeli sebuah reaktor
(+) I have bought a reactor
(-) I have not bought a reactor
(?) Have I bought a reactor?

Pengunaan Present Perfect Tense
Present perfect tense digunakan untuk menyatakan peristiwa yang sudah selesai.



Sunday, June 19, 2016

Staring at the ceiling in the dark, Same ol' empty feeling in my heart








Bayang yg menembus rasa di dinding kalbu
 Semakin menyayat rasa rindu
 Hitam kelam ruang rindu ini
 Karna api cinta t'lah meredupi'a 
Sendiri tercengang 
menanti almanak untuk menyingkirkan onak onak 
menjadi sebuah rona bahagia
tapi tetap saja, maaf itu takbisa menghapus luka

pergi.....
mungkin itu yang terbaik saat ini dan nanti

Segala yang ku sentuh, semuan
 seandainya, mentari mampuh berkata,
dan angin mampuh menari
 sejenak kecewa mengundang hawa neraka....

Monday, June 13, 2016


                   KMA 403 KERJA PRAKTEK


LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI
PT SEMEN BATURAJA (Persero)

                BATURAJA, OGAN KOMERING ULU (OKU)







Tugas Khusus

EVALUASI KINERJA ROTARY KILN


Oleh :

     Mega Pristiani
      1115041027



JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015












I. PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Di dalam industri rotary kiln merupakan  sebuah  alat pembakaran produk raw mix menjadi klinker sehingga peranannya yang sangat besar sebagai komponen utama penghasil produk semen. Klinker adalah batuan buatan yang dihasilkan dari proses pemanasan raw meal di dalam rotary kiln pada suhu sekitar 1400oC.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas klinker adalah mineral (komposisi), tektur (kristalinitas, ukuran butiran dan bentuk butiran) serta struktur (homogenitas dan porositas). Komposisi mineral dalam klinker merupakan senyawa komplek dari oksida-oksida utama kalsium, silika, alumina dan besi yang dihasilkan dari proses pembakaran di dalam kiln. Komposisi mineral ini adalah trikalsium silikat (C3S, Alite), dikalsium silikat (C2S, Belite), trikalsium aluminat (C3A, Aluminat) dan tetrakalsium alumino ferrit (C4AF, Ferrite).

Oleh karena itu, untuk mengevaluasi kinerja rotary kiln diperlukan nilai konversi dan hal-hal yang menjadi ukuran kinerja rotary kiln. Ukuran kinerja rotary kiln dapat dilihat dari kualitas klinker yang dihasilkan. Kualitas klinker sangat diperlukan untuk memperkirakan proses klinkerisasi di dalam rotary kiln, kondisi pembakaran di dalam rotary kiln dan kualitas raw meal. Kontrol pembakaran di dalam rotary kiln dapat dilakukan dengan mengamati kualitas klinker yang dihasilkan.

1.2    Tujuan

Tujuan tugas khusus ini adalah sebagai berikut :
1.    Mengetahui aliran massa dan panas yang keluar dan masuk rotary kiln.
2.    Mengetahui konversi pada reaksi dekomposisi kiln feed di rotary kiln
3.    Mengetahui ukuran kinerja rotary kiln.

1.3    Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan tugas khusus ini dititikberatkan pada rotary kiln di PT. Semen Baturaja (Persero).

1.4    Waktu Pelaksanaan

Tugas khusus ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015 s.d 18 Februari 2015 di PT. Semen Baturaja (Persero), Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.





 






II.TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Rotary kiln

    Rotary kiln adalah peralatan berbentuk tabung silinder yang memiliki diameter dan panjang yang beragam (tergantung desain pabrik), pada PT. Semen Baturaja panjangnya 75 meter dengan diameter 4,5 meter. Konstruksinya dipasang membujur dan miring ke arah outlet dengan sudut kemiringan 3,50. Di dalam rotary kiln terdapat batu tahan api yang disusun melingkar mengikuti dinding rotary kiln, fungsi dari batu tahan api adalah untuk melindungi shell rotary kiln dari panas yang tinggi.

Rotary kiln merupakan suatu unit dimana terjadi proses pembakaran rotary kiln feed  yang berupa campuran limestone, pasir silika, tanah liat dan pasir besi menjadi klinker. Klinker adalah batuan buatan yang dihasilkan dari proses pemanasan raw meal di dalam rotary kiln pada suhu sekitar 1500oC. Selama proses pemanasan di dalam rotary kiln, akan terjadi reaksi fisika dan kimia secara bersamaan dan interaksi antar molekul membentuk senyawa klinker.

Prinsip operasi rotary kiln adalah bahan yang akan diolah masuk melalui ujung atas silinder. Rotary kiln berputar, materi secara bertahap bergerak ke bawah menuju ujung bawah, dan mengalami  pengadukan dan pencampuran. Proses pembakaran yang terjadi di dalam rotary kiln terjadi karena adanya proses pembakaran dengan menggunakan burner dimana rotary kiln menggunakan bahan bakar batubara sebagai bahan bakar utamanya dan oksigen yang disemburkan dengan tekanan tinggi sehingga dapat menghasilkan api yang besar yang kemudian menimbulkan panas hingga suhu 1400°C -1500°C.
 










Gambar 2.1Rotary kiln di PT. Semen Baturaja
      Fungsi rotary kiln di dalam industri semen :
1.      Reaktor , dimana didalamnya terjadi dua macam proses reaksi kimia yaitu reaksi kimia yaitu reaksi pembakaran bahan bakar dan reaksi pembentukan klinker .
2.      Heat generatorr (pembangkit panas) di mana di dalamnya terjadi reaksi pembakaran bahan bakar yang menghasilkan energi panas .
3.      Heat exchanger (alat penukar panas ) dimana didalamnya terjadi proses perpindahan panas dari sumber panas yang bersal dari hasil pembakaran bahan bakar ke objek material raw meal baik secara konduksi , konveksi maupun raadiasi dalam proses ‘’heat treatmen’’ reaksi pembentukan klinker.
4.      Alat transport, baik sebagai media transport untuk material mapun gas.

2.2Proses Klinkerisasi
Proses klinkerisasi di dalam rotary kiln terbagi atas 4 zone, yaitu :
1.    Calsining Zone
            Pada zone ini raw meal dari preheater akan mengalami pemanasan hingga ± 900 oC dan proses yang terjadi adalah peruraian secara maksimum dari unsur-unsur reaktif yang terkandung pada material. Pada kondisi ini material masih berbentuk bubuk dan bagian dalam rotary kiln digunakan lapisan brick jenis alumina.
2.    Transition Zone
Karena adanya slope rotary kiln kearah outlet bergerak berputar maka material dari calcining zone akan bergerak kearah ke  transition zone. Pada daerah ini maka mengalami pemanasan hingga  ± 12000C. Proses yang terjadi adalah mulai terbentuk reaksi sedikit demi sedikit antara CaO dengan unsure lain seperti SiO2, Al2O3 dan Fe2O3. Material mulai berubah menjadi cair dan pada daerah ini lapisan dinding rotary kiln berupa brick alumina.
3.    Sintering Zone
            Pada daerah ini material mulai mendekati sumber panas yang terpancar dari burner dan pemanasan nya hingga mencapai  ±14000C. Proses yang terjadi adalah pelelehan dari seluruh material dan reaksi maksimum antara CaO dengan unsur SiO2,,Al2O3 dan Fe2O3 membentuk mineral compound senyawa utama clinker yaitu C2S (belite), C3S (alite), C3A (celite) dan C4AF (ferite). Reaksi ini disebut reaksi klinkerisasi. Lapisan yang terpasang pada dinding rotary kiln adalah brick jenis basic yang mempunyai sifat tinggi.
Reaksi klinker adalah
4CaO + Al2O3 + Fe2O3                                   4CaO.Al2O3.Fe2O3 : (C4AF)
3CaO + Al2O3                                                 3CaO.Al2O3 : (C3A)
2CaO + SiO2                                                    2CaO.SiO2 : (C2S)
 CaO + 2CaOSiO2                                           3CaO.SiO2 : (C3S)
            Mekanisme perpindahan panas yang terjadi di rotary kiln sebagian besar adalah dengan radiasi. Jika temperature rendah  (under burn) maka klinker yang terjadi tidak memenuhi standar.

Pada temperature 1260-1310 0C mulai terjadi lelehan terutama terdiri dari komponen Al2O3 dan Fe2O3. Pada temperature 15000C jumlah fasa cair dapat mencapai 20-30 %. Dalam fasa ini pembentukan 3 CaO. SiO2 (C3S). Apabila dalam proses klinkerisasi masih terdapat CaO yang belum bereaksi dengan oksida lainnya maka akan terbentuk Cao bebas (free lime) yang merugikan terhadap mutu semen. Banyak nya CaO yang bebas pada klinker dapat dijadikan salah satu indicator apakah proses pembakaran pada klinker berjalan dengan baik.

4.    Cooling Zone
Material yang terbentuk cair di sintering zone akan mengalir ke cooling zone dan akan mengalami perubahan fasa pada daerah ini karena material menjauhi burner gun. Temperatur akan turun hingga mencapai 12000C, dank arena adanya gerakan rotary kiln terhadap sumbunya maka sebagiab besar rotary kiln akan terbentuk butiran setelah berubah fasa. Proses ini adalah proses yang terakhir terjadi didalam rotary kiln, selanjutnya maka rotary kiln akan keluar menuju peralatan pendinginan.
           Tabel 2.1 Sekuen Reaksi Klinkerisasi Heating (°C)
Suhu
Proses yang terjadi
20 – 100
Evaporation of H2O
100 – 300
Loss of physically adsorbed water
400 – 900
Removal of structural H2O (H2O and OH groups)
from clay minerals
>500
Structural changes in silicate minerals
600 – 900
Dissociation of carbonates
>800
Formation of belite, intermediate products, aluminate
and ferrite
>1250
Formation of liquid phase (aluminate and ferrite melt)
~1450
Completion of reaction and growth of alite
and belite

Cooling (°C)
1300 – 1240
Crystallization of liquid phase into mainly aluminate
and ferrite
Tujuan pendinginan klinker :
1.      Untuk dapat mempertahankan fasa kristal klinker dalam bentuk struktur  dan ukuran cluster yang baik dan beersifat hidroulis.
2.      Untuk menjaga agar keamanan handling pada proses selanjutnya dapat trjamin, baik terhadap peralatan transport, penyiapan, maupun pada cement grindng.
3.      Menaikan suhu udara bakar ( secondary air), karena udara bakar yang dipergunakan pada kiln burner dari dua sumber yaitu :
-          Udara sekunder / tertier yang di suplay dari sebagian udara bekas pendingin klinker dari klinker cooler.
-          Udara primer yang di suplay dari blower atau fan udara primer

Dalam proses pendinginan akan disertai keluarnya  impurities dari keadaan larutan ke bentuk dispersi koloid. Semakin banyak impurities keluar dari larutan, maka  warna belite semakin kelam. Jika kecepatan pendinginan dengan cepat, tidak ada  kesempa­tan impurities  itu keluar sebagai  dispersi, tetapi akan langsung sebagai larutan yang membeku sehingga warna  belite menjadi tidak berwarna. Pendinginan dengan cepat akan menghasilkan klinker dengan kuat tekan yang tinggi.

Berikut ini merupakan standar pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) untuk komposisi senyawa pembentuk klinker yang dihasilkan adalah sebagai berikut:         
C3S                  : 5465%
C2S                  : 15 – 22%
C3A                 : 8 – 13%
C4AF               : 10 – 12%

          Untuk standar fasa cair yang dibutuhkan untuk pembentukan C3S pada waktu proses klinkerisasi. Fase cair merupakan lelehan yang terbentuk selama proses pembentukan klinker. Fasa cair yang normal berkisar antara 23% hingga 28%. Tetapi fasa cair yang ideal adalah sekitar 25%, dimana hal ini sangat baik untuk pembentukan C3S yang cepat melalui pelarutan C2S dan CaO bebas, kemudahan terak untuk digiling, keawetan batu tahan api dan pemakaian bahan bakar yang lebih hemat.
Sedangkan untuk standar persentase  LSF, SM dan AM adalah sebagai berikut :
1.    Batasan nilai  LSF adalah 90 – 99%. Pengaruh nilai LSF terhadap proses pembentukan klinker adalah sebagai berikut :
Pengaruh LSF  > 99
·       Tepung baku sulit dibakar, kebutuhan energi tinggi
·      Sulit membentuk coating, sehingga panas radiasi yang hilang dari   dinding rotary kiln naik
· Temperatur gas keluar rotary kiln naik
·      Kadar CaO bebas cenderung naik
·      Kadar C3S naik, sehingga kuat tekan awal dan panas hidrasi naik
·      Biasanya digunakan untuk mengantisipasi kadar abu dan komposisi kimia kadar abu batubara yang tinggi
Pengaruh LSF   < 90
·           Tepung baku mudah dibakar, kebutuhan energi rendah
·    Fasa cair di burning zone berlebihan, cenderung membentuk ring dan coating washing
·      Terak berbentuk bola-bola dan sulit digiling
·      Kadar CaO bebas rendah
·      Kadar C3S turun dan kadar C2S naik secara proposional
·      Panas hidrasi semen cenderung rendah

2.        Batasan nilai SM adalah 1,9 – 3,2%. Pengaruh nilai  SM terhadap proses dan kualitas klinker adalah sebagai berikut :
Pengaruh SM  > 3.2
·      Tepung baku sulit dibakar dan memerlukan energi tinggi
· Fase cair rendah, thermal load tinggi, terak dusty dan kadar CaO bebas cenderung tinggi.
·      Sifat coating tidak stabil, coating yang terbentuk tidak tahan terhadap thermal shock sehingga  radiasi dari dinding tanur tinggi.
·    Merusak bata tahan api.
·      Memperlambat pengerasan semen.
·      Kuat tekan semen cenderung tinggi
Pengaruh SM < 1.9
·      Selalu membentuk ring
·  Terak sangat keras dan sulit digiling
·  Waktu pengikatan semen pendek dan panas hidrasi naik
·  Kuat tekan awal semen (3 – 7 hari) rendah
·  Tanur tidak stabil, kebutuhan energi rendah

3.    Batasan nilai IM/AM adalah 1,5 – 2,5%. Pengaruh nilai  IM / AM  terhadap proses dan kualitas semen adalah sebagai berikut :
Pengaruh  IM > 2.5
·      Tepung baku sulit dibakar
·      Viskositas fasa cair pada temperature tetap akan naik
·      Semen yang dihasilkan mempunyai kuat tekan awal tinggi, waktu pengikatan pendek, panas hidrasi tinggi, ketahanan terhadap sulfat rendah.
·      Kadar C3A naik, C4AF turun, sedangkan C3S dan C2S naik.
Pengaruh IM < 1.5

2.3 Sistem Pembakaran

Pengoperasian pada unit pembakaran bahan baku dan pendinginan klinker dalam pabrik semen dibagi menjadi tiga tahap :
1.    Penyiapan bahan baku
2.    Pembakaran (pembentukan klinker)
3.    Pendinginan klinker

Yang termasuk dalam penyiapan bahan baku adalah homogenisasi raw material di homogenizing silo. Langkah tersebut dimaksudkan untuk menghomogenkan campuran bahan baku yang sudah dihaluskan menjadi tepung baku, sehingga diharapkan tidak terjadi :
a.     Coating yang tidak stabil
b.    Kualitas semen yang dihasilkan tidak seragam
c.     Umur batu tahan api rendah
d.    Pemakaian bahan bakar terlalu banyak karena pembakaran harus selalu sering dirubah

     Proses homogenisasi umpan dilakukan dalam homogenizing silo menggunakan udara yang bertekanan. Kondisi akan menyebabkan terjadinya olakan pada umpan sehingga akan diperoleh umpan yang homogen.

Proses pembakaran yang terjadi meliputi pemanasan awal umpan baku di preheater (pengeringan, dehidrasi dan dekomposisi), pembakaran di rotary kiln (klinkerisasi) dan pendinginan di grate cooler (quenching).
a.        Pengeringan
Pengeringan di sini adalah proses penguapan air yang masih terkandung dalam umpan baku. Terjadi pada saat umpan baku kontak dengan gas panas pada temperature sampai 200ºC.
b.        Dehidrasi
Dehidrasi adalah proses terjadinya pelepasan air kristal (combined water) yang terikat secara molekuler di dalam mineral – mineral umpan baku . Proses ini terjadi temperatur 100 – 400ºC . Kondisi ini menyebabkan struktur mineral menjadi tidak stabil dan akan terurai menjadi pada temperature 400 – 900ºC.
c.        Dekomposisi dan kalsinasi
Dekomposisi adalah proses penguraian atau pemecahan mineral-mineral umpan baku menjadi oksida-oksida yang relatif terjadi pada temperature 400 – 900ºC .
Reaksi kalsinasi:
                   CaCO3 ------- > CaO + CO2
                   MgCO3 ------- > CaO + CO2
d.       Klinkerisasi
Terjadi pada temperature 1260 - 1310ºC mulai terjadi lelehan terutama terdiri dari komponen  Al203 dan Fe2O3. Pada temperatur 1450ºC, jumlah fasa cair dapat mencapai 20-30 %. Dalam fasa cair terjadi pembentukan (C3S) 3CaO.SiO2 dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
   2CaO.SiO2 + CaO      à    3CaO.SiO2

e.        Quenching
Quenching adalah proses pendinginan klinker scara mendadak setelah reaksi klinkerisasi selesai.
Tujuan quenching adalah untuk mendapatkan klinker dengan mutu yang baik , diantaranya :
·      Mencegahnya terjadinya reaksi inversi terjadi pada pendinginan lambat pada temperatur ± 1200ºC.
·      Dengan adanya pendinginan yang mendadak dari temperatur tinggi (1000°C) menjadi temperatur yang rendah (100°C) akan dihasilkan terak yang rapuh (berpori-pori tinggi) sehingga memudahkan dalam proses penggilingan terak.
·      Untuk melindungi peralatan transportasi terak dari temperatur tinggi.
·      Panas terak dikembalikan ke dalam rotary kiln sebagai udara sekunder pada pembakaran.(Hardi, 1995)

2.4.Pengendalian Kualitas Klinker
1.  Portland Clinker
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas klinker adalah mineralogi klinker (komposisi kimia), tektur klinker serta struktur klinker (homogenitas dan porositas).
2.  Burnability
Burnability seringkali dikaitkan dengan mudah atau tidaknya perubahan raw meal menjadi klinker pada proses pembakaran di dalam rotary kiln. Raw meal yang memiliki burnability yang baik dapat dibakar pada suhu yang lebih rendah dan waktu yang lebih pendek
3.  Komposisi Mineralogi Bahan Baku :
a.    Lime, clay, corrective
b.    Komposisi kimia tepung baku : main component, minor
c.    Granulometri raw meal : fineness, distribusi partikel
d.   Perlakuan panas : temperatur pembakaran, laju pemanasan, holding time
e.    Pembentukan liquid phase : jumlah, viscositas
f.     Abu batubara : fineness, komposisi

2.5  Kesetimbangan Massa Rotary kiln

Neraca massa merupakan perhitungan material pada semua aliran masuk,keluar atau yang terakumulasi dalam suatu sistem. Perhitungan neraca massa berdasarkan pada hukum kekekalan massa, dimana tidak ada massa yang hilang, akan tetapi massa yang masuk hanya berubah bentuk, sehingga massa yang masuk akan selalu sama dengan massa yang keluar. Neraca massa disusun berdasarkan batas sistem. Sistem yang ditetapkan dapat berupa suatu reaksi kimia, suatu proses dalam reaktor atau proses dalam suatu kesatuan.


SISTEM PROSES
 
                                  INPUT                             OUTPUT
    

                                    Gambar  2. Neraca Massa
Berdasarkan hukum kekekalan massa, dapat disusun persamaan umum neraca massa sebagai berikut:
INPUT - OUTPUT + GENERATED - CONSUMPTION = ACC
Secara umum neraca massa dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1.      Neraca massa overall
Merupakan neraca massa dimana semua komponen bahan masuk dan keluar dihitung dari proses awal sampai akhir dan merupakan satu kesatuan.
2.      Neraca massa komponen
Merupakan neraca massa yang perhitungannya berdasarkan atas satu komponen bahan yang masuk saja.
Dimana berlaku persamaan :
Komponen bahan masuk = komponen bahan keluar

2.6Kesetimbangan Panas Rotary kiln

Dalam penyusunan neraca panas selalu berorientasi pada sistem. Neraca panas merupakan persamaan matematis yang menyatakan hubungan antara panas masuk dan keluar. Penyusunan neraca panas berdasarkan hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat berubah bentuk dan berpindah dari medium satu ke medium yang lain.
Konsep makroskopis dari neraca energi :


Neraca panas dapat digunakan untuk flow proses pada setiap tekanan dan non flow proses pada tekanan konstan (Smith, 1956), yaitu :
  1. Flow proces
Dalam hal ini bahnmasuk dan keluar berlangsung terus menerus selama proses operasi. Pada keadaan ini suhu susunan campuran pada setiap titik sama. Keadaan ini disebut steady state.
  1. Non flow proces
Proses operasinya bersifat berkala, susunan suhu berubah sesuai dengan waktu terjadi bila tidak ada arus masuk dan keluar secara kontinyu.

Beberapa hal penting dalam penyusunan neraca panas :
1.    Panas Sensibel (Sensible Heat)
Yaitu panas yang dapat diserap atau dilepas dan berkaitan dengan kenaikan atau penurunan suhu tanpa perubahan fase.
Rumus :           Qs  = m. Cv. dt           (volume tetap)
                              Qs  = m. Cp. dt           (tekanan tetap)
Dimana            :  Qs     : Panas sensibel (kkal)
                                 m      : Massa bahan (kg)
                                 Cv    : Kapasitas panas pada volume tetap (kkal/kg ºC)
                               Cp      : Kapasitas panas pada tekanan tetap (kkal/kg ºC)
                               dt        : Perubahan suhu (ºC)
Kapasitas panas pada tekanan tetap (Cp) dapat dihitung dari :
a.    Persamaan Fungsi T
Cp  =  f (T)  =  a + bT + cT2
Dimana         :  a,b,c  =  Konstanta yang ditetapkan
                                         T     =  Suhu mutlak (K) 
b.    Cp mean (Cpm)
     Cpm            =
c.    Cp rata-rata
Cp =            
d.   Cp dari tabel dan grafik                            
(Anonim, 1994)
2.     Panas Laten
Yaitu panas yang dibutuhkan atau dibebaskan pada perubahan fase pada tekanan 1 atm. Beberapa macam panas laten
a.    Panas laten penguapan (dari fase cair ke fase uap)
b.    Panas laten sublimasi (dari fase padat ke fase gas)
c.    Panas laten peleburan (dari fase padat ke fase cair)
d.   Panas laten transisi (dari fase uap ke fase jenuh)
e.    Panas laten pengembunan (dari fase gas ke fase cair) (Darmanto, 2001).



2.6.1Mekanisme Perpindahan Panas dalam Kiln
Mekanisme perpindahan panas dapat berlangsung dari suatu body yanglebih tinggi derajat panasnya ke body lain yang lebih rendah derajat panasnya atau ke lingkungan sekitarnya untuk mencapai suatu kondisi kesetimbangan .Secara umum mkanisme perpindahan panas dapat dibedakan menjadi 3 pola yaitu :
a.    Perpindahan Panas Secara Konduksi
Mekanisme perpindahan panas secara konduksi berlangsung sebagai berikut :
·         Melalui antara partikel –partikel atau seleksi molekul yang tidak bergerak (tidak berpindah ).
·         Melalui media yang berbentuk padatan (kompak strukturnya ).
b.      Perpindahan Panas Secara Koveksi (konveksi)
      Mekanisme perpindahan panas secara konveksi berlangsung sebagai   berikut :
·         Melalui antara partikel-partikel atau molekul yang bergerak (mengalir).
·         Melalui media yang berbentuk fluida yaitu cairan , gas dan suspensi .
c.              Perpindahan Panas Secara Radiasi
        Mekanisme perpindahan panas secara radiasi berlangsung sebagai berikut :
·         Dipancarkan tanpa melalui media
·         Berupa pancaran gelombang elektro magnetik .

Didalam kiln system mekanisme perpindahan panas radiasi  terutama terjadi dari pancaran nyala burner ke objek material meal feed , coating dan gas (Hardi,1995).








III. PELAKSANAAN TUGAS KHUSUS


3.1    Pengambilan Data

1.    Mengambil data dari bagian Laboratorium Proses dan Kimia mengenai laporan harian inspeksi dan pengujian proses pada Klinker plant pada tanggal 6 Februari 2015.
2.    Mengumpulkan data spesifikasi peralatan di perpustakaan.
3.    Mengambil data dari CCR (Central Controll Room) mengenai material yang masuk rotary kiln dan jumlah klinker.

3.2    Langkah Perhitungan Tugas Khusus

1.    Perhitungan reaksi pembakaran batubara
2.    Perhitungan neraca massa pada rotary kiln
3.    Perhitungan neraca panas pada rotary kiln
4.    Perhitungan panas yang hilang pada dinding rotary kiln
5.    Perhitungan konversi pada reaksi dekomposisi kiln feed di rotary kiln
6.    Perhitungan komposisi senyawa kimia pembentuk klinker

3.3    Asumsi

1.    Kondisi aliran massa tunak (steady state),  yaitu kondisi sewaktu sifat-sifat  suatu system tak berubah.
2.    Proses pembakaran sempurna dan tidak ada sisa bahan bakar yang tidak terbakar.
3.    Seluruh air yang terkandung dalam bahan bakar dan umpan rotary kiln akan menguap selama proses dan keluar sistem.
4.    Kemungkinan terjadinya reaksi-reaksi kimia tambahan selama proses klinkerisasi diabaikan.
  
IV. DATA HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Hasil Perhitungan
   
 4.1.1 Neraca Massa
Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat nilai neraca massa yang terdapat pada tabel 4.1, yaitu sebagai berikut :

 Tabel 4.1 Neraca Massa di Rotary Kiln

INPUT (kg/jam)

OUTPUT (kg/jam)
Komponen
Massa (kg/jam)
Komponen
Massa (kg/jam)
Aliran 8
Aliran 10
Aliran 12
Aliran 14
154.499,50
10.326,66
15.781,59
172.452,74
Aliran 17
Aliran 16


146.222,27
112.575,79
Total
258.943,33

258.943,33








4.1.2 Neraca Panas
Dari hasil perhitungan diperoleh heat balancing seperti pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2  Neraca Panas di Kiln system

Input
Kkal/jam
Panas pembakaran  batubara
129.625.497,08
Panas yang sensibel batubara
180.716,69
Panas sensibel Kiln feed
5.041.372,88
Panas sensibel udara primer
13.055,13
Panas sensibel cooling air
253.190,79
Total
135.113.832,57

Output
Kkal/jam
Panas klinker ke luar cooler
2.569.856,38
Heat loss with kiln exit gas
29.818.293,26
heat lost with dust in SP
3.728.923,033
Heat loss due to moisture in kiln feed & fine coal
2.062.643,89
kiln shell heat loss
647,92
Formation heat of clinker
66.266.283,53
Heat loss in  Kiln system
30.667.184

135.113.832,57


4.1.3    Konversi, Komposisi dan Parameter Kualitas Klinker
Konversi semen yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah
sebesar 100 %. Konversi CaCO3 sebesar 100% dan MgCO3 100%.
Adapun komposisi penyusun klinker adalah sebagai berikut:
C3S            =  58,15 %
C2S            =  19,23%
C3A           =  8,43 %
       C4AF        =  10,21%

                  Sedangkan untuk nilai LSF, SM dan AM, yaitu:
      LSF                       =  92,066
      S/R                                    =  2,51 %
      A/F                        =  1,59
     Fase cair pada saat klinkerisasi sebesar 25,21 %.

  4.2     Pembahasan
      
    Rotary kiln adalah peralatan berbentuk tabung silinder yang memiliki diameter dan panjang yang beragam (tergantung desain pabrik), pada PT. Semen Baturaja panjangnya 75 meter dengan diameter 4,5 meter. Konstruksinya dipasang membujur dan miring ke arah outlet  dengan sudut kemiringan 3,50. Di dalam rotary kiln terdapat batu tahan api yang disusun melingkar mengikuti dinding rotary kiln, fungsi dari batu tahan api adalah untuk melindungi shell rotary kiln dari panas yang tinggi.

       Rotary kiln merupakan suatu unit di mana terjadi proses pembakaran rotary kiln feed  yang berupa campuran limestone, pasir silika, tanah liat dan pasir besi menjadi klinker. Klinker adalah batuan buatan yang dihasilkan dari proses pemanasan raw meal di dalam rotary kiln pada suhu sekitar 1400oC. Selama proses pemanasan di dalam rotary kiln, akan terjadi reaksi fisika dan kimia secara bersamaan dan interaksi antar molekul membentuk senyawa klinker.
Reaksi klinker adalah
4CaO + Al2O3 + Fe2O3                                   4CaO.Al2O3.Fe2O3 : (C4AF)
3CaO + Al2O3                                                 3CaO.Al2O3 : (C3A)
2CaO + SiO2                                                    2CaO.SiO2 : (C2S)
 CaO + 2CaOSiO2                                           3CaO.SiO2 : (C3S)

Reaksi dekomposisi pada rotary kiln telah mengonversi  senyawa CaCO3 dan MgCO3 menjadi senyawa-senyawa oksida reaktif pembentuk klinker.
Seluruh mol umpan telah terkonversi 100% menjadi produk, ini menunjukan pembakaran telah terjadi secara sempurna karena oksigen yang disuplai mencukupi untuk terjadinya reaksi dekomposisi.

Kualitas klinker yang dihasilkan dari Rotary Kiln dinilai baik, terliahat dari hasil perhitungan mengenai parameter – parameter ukuran kinerja rotary kiln itu sendiri. Parameter-parameter tersebut meliputi persentase senyawa C3S, senyawa C2S, senyawa C3A, senyawa C4AF, LSF, rasio S/R , rasio A/F dan juga persentase liquid yang masih memenuhi standar kulalitas yang baik untuk komposisi semen portland tipe 1. Berturut-turut nilai persentase dari senyawa –senyawa tersebut yaitu 58,15% C3S, 19,23% C2S, 8,47 % C3A, 10,21 C4AF ,92,06 LSF ,2,51% S/R, 1,59% A/F.
Batasan nilai  LSF adalah 90 – 99%. Pengaruh nilai LSF terhadap proses pembentukan klinker adalah sebagai berikut :
Pengaruh LSF  > 99
·       Tepung baku sulit dibakar, kebutuhan energi tinggi
·      Sulit membentuk coating, sehingga panas radiasi yang hilang dari   dinding rotary kiln naik
·  Temperatur gas keluar rotary kiln naik
·      Kadar CaO bebas cenderung naik
·      Kadar C3S naik, sehingga kuat tekan awal dan panas hidrasi naik
·      Biasanya digunakan untuk mengantisipasi kadar abu dan komposisi kimia kadar abu batubara yang tinggi.

Pengaruh LSF   < 90
·           Tepung baku mudah dibakar, kebutuhan energi rendah
·    Fasa cair di burning zone berlebihan, cenderung membentuk ring dan coating washing
·      Terak berbentuk bola-bola dan sulit digiling
·      Kadar CaO bebas rendah
·      Kadar C3S turun dan kadar C2S naik secara proposional
·      Panas hidrasi semen cenderung rendah

Batasan nilai S/R  adalah 1,9 – 3,2%. Pengaruh nilai  SM terhadap proses dan kualitas klinker adalah sebagai berikut :
Pengaruh S/R  > 3.2
·      Tepung baku sulit dibakar dan memerlukan energi tinggi
·   Fase cair rendah, thermal load tinggi, terak dusty dan kadar CaO bebas cenderung tinggi.
·         Merusak bata tahan api.
·            Memperlambat pengerasan semen.
Pengaruh S/R < 1.9
·        Selalu membentuk ring
·       Terak sangat keras dan sulit digiling

Batasan nilai  A/F  adalah 1,5 – 2,5%. Pengaruh nilai  A/F  terhadap proses dan kualitas semen adalah sebagai berikut :
Pengaruh  S/R> 2.5
·      Tepung baku sulit dibakar
·      Viskositas fasa cair pada temperature tetap akan naik
·      Semen yang dihasilkan mempunyai kuat tekan awal tinggi, waktu pengikatan pendek, panas hidrasi tinggi, ketahanan terhadap sulfat rendah.
·      Kadar C3A naik, C4AF turun, sedangkan C3S dan C2S naik.



Pesentase liquid yang terbentuk pada burning zone di rotary kiln sebesar 25,21%. Fasa cair yang tebentuk sebesar 25,21%, yaitu fasa cair yang mendekati ideal. Hal ini menunjukan C3S yang baik melalui pelarutan C2S dan CaO bebas, sehingga memudahkan terak yang rapuh menghemat energi pada perlatan penggilungan klinker, memperpanjang usia batu tahan api karena batu tahan api terlindung dari corrosive dan juga abbrasive action.

Fasa cair < 23% akan mengakibatkan klinker cenderung berdebu, gejala sirkulasi alkali meningkat, pembentukan dust ring di zona transition. Apabila fasa cair > 28% akan mengakibatkan klinker terlalu padat dan tidak rapuh, dan terjadi serangan batu basicdi burning zone.

Dari hasil analisa yang diperoleh tersebut  di atas telah menunjukan bahwa kinerja Rotary Kiln di PT Semen Baturaja bekerja dengan baik karena hasil yang diperoleh masih sesuai batasan standar design yang ditetapkan.
Komposisi mineralogi klinker sangat diperlukan untuk mengetahui proses klinkerisasi di dalam Rotary Kiln, dan kondisi pembakaran.