Monday, June 6, 2016

Perbedaan Teknik Kimia (Chemical Engineering) dan Kimia (Chemistry)

Awal menjadi seorang mahasiswa, aku mengira jurusan teknik kimia ( Chemical Engineerig) itu sama dengan kimia murni (Chemistry). Ya sama kayak orang awam pada umumnya,  Ternyata dua jurusan ini sangat jauh berbeda, meskipun seperti mirip antarakeduanya.


1. Teknik Kimia ( Chemical Engineering)

 Pada teknik kimia, ada 2 subgrup besar yang di antaranya: 1) mendesain, membangun, dan      mengoperasikan pembangkit/pabrik dan proses-proses kimia di dalamnya dan 2) mengembangkan     substansi baru atau pengembangan dari substansi sebelumnya pada berbagai produk yang rentangnya   mulai dari makanan dan minuman sampai kosmetik, pembersih, dan obat-obatan (sumber).


                                                              chemical engineer-sumber

2. kimia (Chemistry)
 kimia (chemistry) adalah ilmu yangmenyelidiki sifat dan struktur zat, serta interaksi antara materi-materi penyusun zat.

Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan peran seorang insinyur teknik kimia di pabrik:
“Perbedaan antara teknik kimia dan kimia dapat diilustrasikan dengan mengambil contoh proses produksi jus jeruk. Seorang ahli kimia akan berusaha untuk meneliti metode-metode ekstraksi jus jeruk. Metode yang paling sederhana yang mungkin ditemukan adalah memotong jeruk menjadi dua bagian dan kemudian memerasnya. Metode yang lebih rumit adalah dengan cara mengupas kulit jeruk dan kemudian menghancurkan jeruk untuk memperoleh jusnya.
Sebuah perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik kimia untuk merancang pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi beberapa ribu ton jus per tahun. Insinyur tersebut akan menganalisis proses-proses produksi yang mungkin dan kemudian mengevaluasi keekonomisan setiap proses yang mungkin. Walaupun metode produksi jus dengan cara memeras sangat sederhana, proses ini tidak ekonomis karena memerlukan ribuan orang untuk mencapai target produksi. Oleh karena itu, metode lain akan dipilih (mungkin metode pengupasan dan penghancuran). Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa proses produksi yang paling sederhana dalam skala laboratorium belum tentu merupakan metode paling ekonomis pada suatu pabrik."




No comments:

Post a Comment